MANUSIA DAN KEBUDAYAAN MANUSIA
1. Hakekat Manusia
1.Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
2.Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial.
3.yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
4.Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.
5.Individu
yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk
mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih
baik untuk ditempati
6.Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas
7.Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat.
8.Individu
yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial,
bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya
tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.
Sumber : https://nie07independent.wordpress.com/hakikat-manusia/
Sumber : https://nie07independent.wordpress.com/hakikat-manusia/
2.Kepribadian Bangsa Timur
Manusia
dimuka bumi ini mendiami wilayah yang berbeda, ada yang mendiami
wilayah timur, wilayah barat dan wilayah timur tengah. Hal ini membuat
kebiasaan, adat istiadat, kebudayaan dan kepribadian setiap manusia
suatu wilayah berbeda dengan yang lainnya. Negara Indonesia termasuk ke
dalam bangsa Timur, yang dikenal sebagai bangsa yang berkepribadian
baik. Bangsa Timur dikenal dunia sebagai bangsa yang ramah dan
bersahabat. Orang-orang dari wilayah lain sangat suka dengan kepribadian
bangsa Timur, mengapa? Karena mereka senang dengan kepribadian bangsa
Timur yang tidak individualis dan saling tolong menolong.
Kepribadian
bangsa timur dapat diartikan suatu sikap yang dimiliki oleh suatu
negara yang menentukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungan.
Kepribadian bangsa timur pada umumnya merupakan kepribadian yang
mempunyai sifat toleransi yang tinggi. Kepribadian bangsa timur, kita
tinggal di Indonesia termasuk ke dalam bangsa timur, dikenal sebagai
bangsa yang berkepribadian baik. Di dunia bangsa timur dikenal sebagai
bangsa yang ramah dan bersahabat.
Bangsa
timur identik dengan benua asia yang penduduknya sebagian besar
berambut hitam, berkulit sawo matang dan adapula yang berkulit putih,
bermata sipit. Sebagian besar cara berpakaian orang timur lebih sopan
dan tertutup mungkin karena orang timur kebanyakan memeluk agama islam
dan menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku. Namun di zaman yang
sekarang ini orang timur kebanyakan meniru kebiasaan orang barat.
Kebiasaan orang barat yang tidak sesuai atau bertentangan dengan
kebiasaan orang timur dapat memengaruhi kejiwaan orang timur itu
sendiri.
Pada
umumnya kepribadian bangsa timur adalah sangat terbuka dan toleran
terhadap bangsa lain, tetapi selama masih sesuai dengan norma, etika
serta adat istiadat yang ada. Namun walaupun kita sudah tahu banyak
tentang kepribadian bangsa Timur kita tidak bisa selalu beranggapan
bahwa kebudayaan bangsa Timur lebih baik dari bangsa Barat. Karena semua
hal pasti ada sisi positif dan negatifnya. Tidak ada di dunia ini yang
sepenuhnya baik.
Secara
garis besar kebudayaan asing yang mudah diterima adalah unsur
kebudayaan kebendaan seperti peralatan yang terutama sangat mudah
dipakai dan dirasakan sangat bermanfaat bagi masyarakat yang
menerimanya. Contohnya : Handphone, komputer, dll.
Unsur-unsur Kebudayaan Asing yang Sulit Diterima
Unsur-unsur kebudayaan asing yang sulit diterima antara lain :
1. Unsur-unsur yang menyangkut sistem kepercayaan seperti ideologi, falsafah hidup dan lain-lain.
2.
Unsur-unsur yang dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi.
Contoh yang paling mudah adalah soal makanan pokok suatu masyarakat.
3.
Pada umumnya generasi muda dianggap sebagai individu-individu yang
cepat menerima unsur-unsur kebudayaan asing yang masuk melalui proses
akulturasi. Sebaliknya generasi tua, dianggap sebagai orang-orang kolot
yang sukar menerima unsur baru.
4.
Suatu masyarakat yang terkena proses akulturasi, selalu ada
kelompok-kelompok individu yang sukar sekali atau bahkan tak dapat
menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Diterima atau Tidaknya Suatu Unsur Kebudayaan Baru
Faktor-faktornya antara lain :
1.
Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan
dan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
2. Jika pandangan hidup dan nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama.
3.
Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses
penerimaan kebudayaan baru. Misalnya sistem otoriter akan sukar menerima
unsur kebudayaan baru.
4.
Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur
kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang
baru tersebut.
5. Apabila unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas.
Jiwa Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Francais
L. K Hsu seorang sarjana Amerika keturunan Cina, mengkombinasikan dalam
dirinya kealian di dalam ilmu antropologi, psikologi, filsafat dan
kesusastraan Cina klasik.
Ia
telah mengembangkan suatu konsepsi, bahwa dalam jiwa mannusia sebagai
makhluk sosial budaya itu mengandung delapan daerah lingkaran konsentris
sekitar diri pribadi.
Lingkaran
no 7 dan 6, disebut derah tak sadar dan sub sadar, yang berada di
daerah pedalaman dari alam jiwa individu dan terdiri dari bahan pikiran
dan gagasan yang terdesak kedalam, sehingga tidak disadari individu dan
terlupakan.
Lingkara
nomor 5, disebut kesadaran yang tidak dinyatakan, pikiran-pikiran dan
gagasan yang disadari individu tetapi disimoan dalam jiwanya sendiri dan
tidak dinyatakan oleh siapapun. (karena malu, takut salah, sungkan,
atau tidak menemukan kata-kata yang tepat)
Lingkaran nomor 4, disebut kesadaran yang dinyatakan secara terbuka. (pikiran dan gagasan maupun perasaan-perasaan)
Lingkara
nomor 3, disebut lingkaran hubungan karib. Mengandung konsepsi mengenai
orang-orang, binatang-binatang, atau benda-benda yang diajak bergaul
secara mesra ataupun karib.
Lingkaran nomor 2, disebut hubungan berguna dan fungsi berguna. (seperti pedagang atau pembeli)
Lingkaran
nomor 1, disebut lingkaran hubungan jauh, terdiri dari pikiran-pikiran
dan sikap dalam jiwa manusia, tetapi jarang mempunyai arti dalam
kehidupan sehari-hari.
Lingkaran
nomor 0, disebut lingkaran dunia luar terdiri dari pikiran-pikiran dan
anggapan tentang orang-orang diluar masyarakat dan negara Indonesia.
Menurut
Francais L. K. Hsu, ia menggambarkan kepribadian manusia berada pada
daerah lingkaran nomor 3, yaitu hubungan berdasarkan cinta dan kemesraan
dan juga rasa untuk bisa berbakti penuh dan mutlak. Yang merupakan
suatu kebutuhan fundamental dalam hidup manusia, tanpa adanya
tokoh-tokoh, benda-benda kesayangan, tanpa Tuhan, tanpa ide dalam alam
jiwanya, hidup kerohanian manusia tidak akan bisa seimbang dan selaras.
Menurut konsep Jen, menyatakan bahwa :
1. Kebudayaan Timur yakni lebih mementingkan kehidupan rohani, mistik, gotong royong, keramah tamahan dll.
2. Kebudayaan Barat yakni lebih mementingkan kebendaan, pikiran logis, asa guna dan indiividualisme.
pengertian kebudayaan,kepribadian bangsa timur,perubahan kebudayaan
Pengertian Kebudayaan
Pengertian
kebudayaan secara umum adalah merupakan jalan atau arah didalam
bertindak dan berfikir untuk memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani
maupun rohani.
Definisi kebudayaan menurut para ahli:
1. Edward B. Taylor
Kebudayaan
merupakan keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya terkandung
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adapt istiadat, dan
kemampuan-kemampuan lain yang didapat oleh seseorang sebagai anggota
masyarakat.
2. M. Jacobs dan B.J. Stern
Kebudayaan
mencakup keseluruhan yang meliputi bentuk teknologi sosial, ideologi,
religi, dan kesenian serta benda, yang kesemuanya merupakan warisan
sosial.
3. Koentjaraningrat
Kebudayaan
adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia
dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia
dengan relajar.
4. Ki Hajar Dewantara
Kebudayaan
berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua
pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup
manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran didalam hidup
dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada
lahirnya bersifat tertib dan damai.
Pokok-pokok yang terkandung dari beberapa devinisi kebudayaan
1. Kebudayaan yang terdapat antara umat manusia sangat beragam
2. Kebudayaan didapat dan diteruskan melalui pelajaran
3. Kebudayaan terjabarkan dari komponen-komponen biologi, psikologi dan sosiologi
4. Kebudayaan berstruktur dan terbagi dalam aspek-aspek kesenian, bahasa, adat istiadat, budaya daerah dan budaya nasional
Sifat kebudayaan:
1. Etnosentis
2. Universal
3. Alkuturasi
4. Adaptif
5. Dinamis (flexibel)
6. Integratif (Integrasi)
Kepribadian Bangsa Timur
Hospitality
maksud
dari sifat tersebut menunjukkan bahwa bangsa timur memiliki sifat yang
ramah dan sopan serta mudah bersosialisasi dengan bangsa lainnya. Sikap
peduli terhadap lingkungan sekitar membuat bangsa timur mudah bergaul
berbeda dengan bangsa barat yang cenderung hidup lebih individualis.
Hardworking
pekerja
kera merupan sifat yang tidak bisa dianggap remeh. Bangsa Timur dikenal
dengan orang-orangnya yang tidak mudah menyerah, rajin dan bersungguh
sungguh saat melakukqan sesuatu apalagi yang berhubungan dengan
pekerjaan.
Religius & Well-cultured
Bangsa
timur juga terkenal karena keragaman ras dan kebudayaan. Tidak hanya
menang kuantitas, hal utama yang menjadi pedoman hidup bangsa timur
adalah tradisi dan agama. Karena keterikatan dengan adat dan budaya
menjadikan pembatas individu-individu bangsa timur untuk mencapai
potensi maksimalnya.
Respect for Elders
Bangsa
timur dikenal dengan kesopanannya dan menjunjung tinggi norma
kesopanan. Adat yang berlaku di lingkungna bangsa timur sangat
berpengaruh terhadap kesopanan orang-orangnya.
Diligent
Karena bangsa timur dikenal pekerja keras dan rajin ini menyebabkan bangsa timur cerdas dan pantang menyerah.
Attached to Norms
Sebagai
bangsa timur, dikenal amat menjunjung tinggi norma-norma. Bangsa timur
cenderung judgemental menyangkut hal-hal yang bertentangan dengan norma.
Strong family Ties
Kebanyakan
orang-orang bangsa timur sangat bergantung pada keluarganya. Keluarga
menjadi factor utama dalam hal mempertimbangkan banyak hal seperti
urusan jodoh dan karir.
Perubahan Kebudayaan
Kebudayaan
lokal Indonesia yang sangat beranekaragam menjadi suatu kebanggaan
sekaligus tantangan untuk mempertahankan serta mewarisi kepada generasi
selanjutnya. Budaya lokal Indonesia sangat membanggakan karena memiliki
keanekaragaman yang sangat bervariasi serta memiliki keunikan
tersendiri. Seiring berkembangnya zaman, menimbulkan perubahan pola
hidup masyakat yang lebih modern. Akibatnya, masyarakat lebih memilih
kebudayaan baru yang mungkin dinilai lebih praktis dibandingkan dengan
budaya lokal.
Banyak
faktor yang menyebabkan budaya lokal dilupakan dimasa sekarang ini,
misalnya masuknya budaya asing. Masuknya budaya asing ke suatu negara
sebenarnya merupakan hal yang wajar, asalkan budaya tersebut sesuai
dengan kepribadian bangsa. Namun pada kenyataannya budaya asing mulai
mendominasi sehingga budaya lokal mulai dilupakan.
Faktor
lain yang menjadi masalah adalah kurangnya kesadaran masyarakat akan
pentingnya peranan budaya lokal. Budaya lokal adalah identitas bangsa.
Sebagai identitas bangsa, budaya lokal harus terus dijaga keaslian
maupun kepemilikannya agar tidak dapat diakui oleh negara lain. Walaupun
demikian, tidak menutup kemungkinan budaya asing masuk asalkan sesuai
dengan kepribadian negara karena suatu negara juga membutuhkan
input-input dari negara lain yang akan berpengaruh terhadap perkembangan
di negranya.
Dimasa sekarang ini banyak sekali budaya-budaya kita yang mulai menghilang sedikit demi sedikit.Hal ini
sangatlah berkaitan erat dngan masuknya budaya-budaya ke dalam budaya
kita.Sebagai contoh budaya dalam tata cara berpakaian.Dulunya dalam
budaya kita sangatlah mementingkan tata cara berpakaian yang sopan dan tertutup.Akan tetapi
akaibat masuknya budaya luar mengakibatkan budaya tersebut
berubah.Sekarang berpakaian yang menbuka aurat serasa sudah menjadi
kebiasaan yang sudah melekat erat didalam masyarakat kita.Sebagai contoh
lain jenis-jenis makanan yang kita konsumsi juga mulai terpengaruh
budaya luar.Masyarakat sekarang lebih memilih makanan-makanan yang
berasal dari luar seperti KFC,steak,burger,dan lain-lain.Masyarakat
menganggap makanan-makanan tersebut higinis,modern,dan praktis.Tanpa kita sadari makanan-makanan tersebut juga telah menjadi menu keseharian dalam kehidupan kita.Hal ini mengakibatkan makin langkanya berbagai jenis makanan tradisional.Bila hai
ini terus terjadi maka tak dapat dihindarkan bahwa anak cucu kita kelak
tidak tahu akan jenis-jenis makanan tradisional yang berasal dari
daerah asal mereka.
Tugas
utama yang harus dibenahi adalah bagaimana mempertahankan,
melestarikan, menjaga, serta mewarisi budaya lokal dengan sebaik-baiknya
agar dapat memperkokoh budaya bangsa yang akan megharumkan nama
Indonesia. Dan juga supaya budaya asli negara kita tidak diklaim oleg
negara lain.Berikut beberapa hal yang dapat kita simak dalam rangka
melestarikan budaya.
3.Pengertian Kebudayaan
Budaya
atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang
merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai
hal-hal yang berkaitan dengan budi, dan akal manusia.
Pengertian
Kebudayaan secara umum adalah hasil cipta, rasa dan karsa manusia dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya yang kompleks yang mencakup pengetahuan,
keyakinan, seni, susila, hukum adat serta setiap kecakapan, dan
kebiasaan.
Pengertian Kebudayaan Menurut Para Ahli
Selain
pengertian kebudayaan secara umum seperti yang diulas diatas, para ahli
dan pakar menjelaskan tentang apa itu kebudayaan secara berbeda beda.
Untuk lebih jelasnya, simak berikut ini kumpulan pengertian kebudayaan
menurut para ahli, baik ahli dari dalam negeri maupun luar negeri,
Sumber: https://www.zonareferensi.com/pengertian-kebudayaan/
4.Unsur-Unsur Kebudayaan
1. Bahasa
Suatu pengucapan yang indah dalam elemen kebudayaan dan sekaligus menjadi alat perantara yang utama bagi manusia untuk meneruskan atau mengadaptasikan kebudayaan. Ada dua bentuk bahasa yaitu lisan dan tulisan.
2. Sistem pengetahuan
Unsur ini berkisar pada pengetahuan tentang kondisi alam sekelilingnya dan sifat-sifat peralatan yang dipakainya. Sistem pengetahuan meliputi ruang pengetahuan tentang alam sekitar, flora dan fauna, waktu, ruang dan bilangan, sifat-sifat dan tingkah laku sesama manusia, tubuh manusia.
3. Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial
Dimaknai sebagai sekelompok masyarakat yang anggotanya merasa satu dengan sesamanya. Organisasi sosial meliputi: kekerabatan, asosiasi dan perkumpulan, sistem kenegaraan, sistem kesatuan hidup, perkumpulan.
4. Sistem peralatan hidup dan teknologi
Teknologi di sini dimaknai sebagai jumlah keseluruhan teknik yang dimiliki oleh para anggota suatu masyarakat, meliputi keseluruhan cara bertindak dan berbuat dalam hubungannya dengan pengumpulan bahan-bahan mentah, pemrosesan bahan-bahan itu untuk dibuat menjadi alat kerja, penyimpanan, pakaian, perumahan, alat transportasi dan kebutuhan lain yang berupa benda material. Unsur teknologi yang paling menonjol adalah kebudayaan fisik yang meliputi, alat-alat produksi, senjata, wadah, makanan dan minuman, pakaian dan perhiasan, tempat berlindung dan perumahan serta alat-alat transportasi.
5. Sistem mata pencaharian hidup
Ini merupakan segala usaha manusia untuk mendapatkan barang dan jasa yang dibutuhkan. Sistem ekonomi ini meliputi, berburu dan mengumpulkan makanan, bercocok tanam, peternakan, perikanan, dan perdagangan.
6. Sistem religi
Perpaduan antara keyakinan dan praktek keagamaan yang berhubungan dengan hal-hal suci dan tidak terjangkau oleh akal. Sistem ini meliputi, sistem kepercayaan, sistem nilai dan pandangan hidup, komunikasi keagamaan, dan upacara keagamaan.
7. Kesenian
Kesenian dapat dimaknai sebagai segala hasrat manusia terhadap keindahan. Bentuk keindahan yang beraneka ragam itu timbul dari imajinasi kreatif yang dapat memberikan kepuasan batin bagi manusia. Pemetaan bentuk kesenian dapat terbagi menjadi tiga garis besar, yaitu; seni rupa, seni suara dan seni tari.
sumber : https://www.era.id/play/98Uybl-mengenal-7-unsur-kebudayaan-universal
5.Wujud Kebudayaan
1. Wujud kebudayaan sebagai sistem ide
Contoh: Aturan atau norma sopan santun dalam bertutur kata kepada orang yang lebih tua, aturan bertamu di rumah orang lain. Contoh wujud konkretnya terdapat di dalam undang-undang atau aturan tertulis
2. Wujud kebudayaan sebagai sistem aktivitas
Contoh: Budaya upacara perkawinan, proses pemilihan pemimpin, atau kampanye partai yang dikategorikan sebagai wujud kebudayaan yang berupa aktivitas individu.
3. Wujud kebudayaan sebagai sistem artefak
Contoh: Wayang golek dari Jawa, kain ulos dari Batak, songket dari Padang, ataupun sebuah mahar berupa barang yang harus diberikan dalam upacara adat perkawinan.
Sumber : https://www.era.id/play/BoU9K0-3-wujud-kebudayaan
6. Orientasi Nilai Budaya
Kluckhohn dalam Pelly (1994) mengemukakan bahwa nilai budaya merupakan sebuah konsep beruanglingkup luas yang hidup dalam alam fikiran sebahagian besar warga suatu masyarakat, mengenai apa yang paling berharga dalam hidup. Rangkaian konsep itu satu sama lain saling berkaitan dan merupakan sebuah sistem nilai – nilai budaya.
Secara fungsional sistem nilai ini mendorong individu untuk berperilaku seperti apa yang ditentukan. Mereka percaya, bahwa hanya dengan berperilaku seperti itu mereka akan berhasil (Kahl, dalam Pelly:1994). Sistem nilai itu menjadi pedoman yang melekat erat secara emosional pada diri seseorang atau sekumpulan orang, malah merupakan tujuan hidup yang diperjuangkan. Oleh karena itu, merubah sistem nilai manusia tidaklah mudah, dibutuhkan waktu. Sebab, nilai – nilai tersebut merupakan wujud ideal dari lingkungan sosialnya. Dapat pula dikatakan bahwa sistem nilai budaya suatu masyarakat merupakan wujud konsepsional dari kebudayaan mereka, yang seolah – olah berada diluar dan di atas para individu warga masyarakat itu.
Ada lima masalah pokok kehidupan manusia dalam setiap kebudayaan yang dapat ditemukan secara universal. Menurut Kluckhohn dalam Pelly (1994) kelima masalah pokok tersebut adalah: (1) masalah hakekat hidup, (2) hakekat kerja atau karya manusia, (3) hakekat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu, (4) hakekat hubungan manusia dengan alam sekitar, dan (5) hakekat dari hubungan manusia dengan manusia sesamanya.
Berbagai kebudayaan mengkonsepsikan masalah universal ini dengan berbagai variasi yang berbeda – beda. Seperti masalah pertama, yaitu mengenai hakekat hidup manusia. Dalam banyak kebudayaan yang dipengaruhi oleh agama Budha misalnya, menganggap hidup itu buruk dan menyedihkan. Oleh karena itu pola kehidupan masyarakatnya berusaha untuk memadamkan hidup itu guna mendapatkan nirwana, dan mengenyampingkan segala tindakan yang dapat menambah rangkaian hidup kembali (samsara) (Koentjaraningrat, 1986:10). Pandangan seperti ini sangat mempengaruhi wawasan dan makna kehidupan itu secara keseluruhan. Sebaliknya banyak kebudayaan yang berpendapat bahwa hidup itu baik. Tentu konsep – konsep kebudayaan yang berbeda ini berpengaruh pula pada sikap dan wawasan mereka.
Masalah kedua mengenai hakekat kerja atau karya dalam kehidupan. Ada kebudayaan yang memandang bahwa kerja itu sebagai usaha untuk kelangsungan hidup (survive) semata. Kelompok ini kurang tertarik kepada kerja keras. Akan tetapi ada juga yang menganggap kerja untuk mendapatkan status, jabatan dan kehormatan. Namun, ada yang berpendapat bahwa kerja untuk mempertinggi prestasi. Mereka ini berorientasi kepada prestasi bukan kepada status.
Masalah ketiga mengenai orientasi manusia terhadap waktu. Ada budaya yang memandang penting masa lampau, tetapi ada yang melihat masa kini sebagai focus usaha dalam perjuangannya. Sebaliknya ada yang jauh melihat kedepan. Pandangan yang berbeda dalam dimensi waktu ini sangat mempengaruhi perencanaan hidup masyarakatnya.
Masalah keempat berkaitan dengan kedudukan fungsional manusia terhadap alam. Ada yang percaya bahwa alam itu dahsyat dan mengenai kehidupan manusia. Sebaliknya ada yang menganggap alam sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa untuk dikuasai manusia. Akan tetapi, ada juga kebudayaan ingin mencari harmoni dan keselarasan dengan alam. Cara pandang ini akan berpengaruh terhadap pola aktivitas masyarakatnya.
Masalah kelima menyangkut hubungan antar manusia. Dalam banyak kebudayaan hubungan ini tampak dalam bentuk orientasi berfikir, cara bermusyawarah, mengambil keputusan dan bertindak. Kebudayaan yang menekankan hubungan horizontal (koleteral) antar individu, cenderung untuk mementingkan hak azasi, kemerdekaan dan kemandirian seperti terlihat dalam masyarakat – masyarakat eligaterian. Sebaliknya kebudayaan yang menekankan hubungan vertical cenderung untuk mengembangkan orientasi keatas (kepada senioritas, penguasa atau pemimpin). Orientasi ini banyak terdapat dalam masyarakat paternalistic (kebapaan). Tentu saja pandangan ini sangat mempengaruhi proses dinamika dan mobilitas social masyarakatnya.
Inti permasalahan disini seperti yang dikemukakan oleh Manan dalam Pelly (1994) adalah siapa yang harus mengambil keputusan. Sebaiknya dalam system hubungan vertical keputusan dibuat oleh atasan (senior) untuk semua orang. Tetapi dalam masyarakat yang mementingkan kemandirian individual, maka keputusan dibuat dan diarahkan kepada masing – masing individu.
sumber : https://irwanzulkifli.wordpress.com/2013/11/19/orientasi-nilai-budaya/
7.Perubahan Kebudayaan
Perubahan sosial merupakan bagiandari perubahan budaya. Perubahan budaya meliputi perubahan dalam bidangkesenian, teknologi, ilmu pengetahuan, dan lain sebagainya yang merupakan wujud dari suatu budaya. Perubahan budaya lebih luas daripada perubahan social. Perubahanbudaya tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat sehari-hari. Namun,perubahan budaya tidak mempengaruhi sistem sosial. Misalnya perubahan model
pakaian dan perubahan pada tari-tarian tidak akan mengubah sistem sosial.
Perubahan budaya berkaitan dengan
penerimaan cara-cara baru atau penialain dari cara suatu masyarakat dalam
memenuhi kebutuhannya.
Faktor yang menyebabkan terjadinya
perubahan budaya antara lain:
A. Faktor internal
a. Faktor demografi
Bertambah atau berkurangnya penduduk
suatu masyarakat secara langsung atau tidak langsung akan memengaruhi pola
kehidupan masyarakat tersebut. b. Pertentangan antargolongan dalam masyarakat
Generasi muda yang dinamis biasanya
cepat meniru budaya baru dari luar. Sebaliknya generasi tua tidak setuju dengan
unsur-unsur baru itu. Inilah yang dikenal dengan pertentangan antargenerasi.
c. Revolusi
Perubahan budaya dapat terjadi
karena suatu revolusi sosial. Bidang-bidang yang biasanya mengalami perubahan budaya
karena revolusi sosial adalah bidang politik, struktur kelas sosial, atau
ideologi.
d. Penemuan baru
Perubahan budaya dapat berasal dari adanya
inovasi. Inovasi adalah proses sosial budaya yang menerima unsur-unsur
kebudayaan baru dan mengesampingkan cara-cara lama yang telah melembaga.
B. Faktor eksternal
a) Faktor lingkungan alam
Perubahan lingkungan alam dapat
menyebabkan terjadinya perubahan sosial budaya. Sejarah peradaban manusia
membuktikan bahwa banyak bangsa pemburu-peramu menjadi petani menetap karena
sumber alamnya berkurang dan tidak mencukupi lagi untuk kehidupan sehari-hari.
Bencana alam menimbulkan perubahan budaya dalam masyarakat.
b)Kontak secara langsung
Kontak langsung antarkebudayaan yang
berbeda menyebabkan terjadinya pengaruh timbal balik. Misalnya kontak langsung
yang terjadi antara dua pedagang India dan pedagang Nusantara menyebabkan
masyarakat mengenal dan menganut agama dan kebudayaan Hindu atau Budha.
c)Kontak secara tidak langsung
Kontak tidak langsung dengan budaya
lain dapat melalui media massa, baik media cetak maupun media elektronik.
d)Peperangan
Peperangan akan menyebabkan pengaruh
negatif terhadap sebuah aspek kehidupan masyarakat. Misalnya, perang Irak yang
membawa derita dan trauma berkepanjangan bagi rakyat Irak.
Sumber : https://brainly.co.id/tugas/2445781
8.Kaitan Manusia Dan Kebudayaan
Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian – kejadian yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa.
Kebudayaan berasal dari kata budaya yang berarti hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Definisi Kebudyaan itu sendiri adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Namun kebudayaan juga dapat kita nikmati dengan panca indera kita. Lagu, tari, dan bahasa merupakan salah satu bentuk kebudayaan yang dapat kita rasakan.
Secara sederhana hubungan antara manusia dengan kebudayaan ketika manusia sebagai perilaku kebudayaan,dan kebudayaan tersebut merupakan objek yang dilaksanakan sehari-hari oleh manusia
Di dunia sosiologi manusia dengan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal,maksudnya walaupun keduanya berbeda tetapi merupakan satu kesatuan yang butuh,ketika manusia menciptakan kebudayaan,dan kebudayaan itu tercipta oleh manusia.
Contoh: Adat-istiadat melamar di Lampung dan Minangkabau. Di Minangkabau biasanya pihak permpuan yang melamar sedangkan di Lampung, pihak laki-laki yang melamar.
2) Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda ( urban dan rural ways of life)
Contoh: Perbedaan anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak yang dibesarkan di desa. Anak kota bersikap lebih terbuka dan berani untuk menonjolkan diri di antara teman-temannya sedangkan seorang anak desa lebih mempunyai sikap percaya pada diri sendiri dan sikap menilai ( sense of value )
3) Kebudayaan-kebudayaan khusus kelas sosial
Di masyarakat dapat dijumpai lapisan sosial yang kita kenal, ada lapisan sosial tinggi, rendah dan menengah. Misalnya cara berpakaian, etiket, pergaulan, bahasa sehari-hari dan cara mengisi waktu senggang. Masing-masing kelas mempunyai kebudayaan yang tidak sama, menghasilkan kepribadian yang tersendiri pula pada setiap individu.
4) Kebudayaan khusus atas dasar agama
Adanya berbagai masalah di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang berbeda-beda di kalangan umatnya.
5) Kebudayaan berdasarkan profesi
Misalnya: kepribadian seorang dokter berbeda dengan kepribadian seorang pengacara dan itu semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara mereka bergaul. Contoh lain seorang militer mempunyai kepribadian yang sangat erat hubungan dengan tugas-tugasnya. Keluarganya juga sudah biasa berpindah tempat tinggal.
sumber : https://parkjiyoung.wordpress.com/2013/01/07/hubungan-manusia-dan-kebudayaan/
1. Bahasa
Suatu pengucapan yang indah dalam elemen kebudayaan dan sekaligus menjadi alat perantara yang utama bagi manusia untuk meneruskan atau mengadaptasikan kebudayaan. Ada dua bentuk bahasa yaitu lisan dan tulisan.
2. Sistem pengetahuan
Unsur ini berkisar pada pengetahuan tentang kondisi alam sekelilingnya dan sifat-sifat peralatan yang dipakainya. Sistem pengetahuan meliputi ruang pengetahuan tentang alam sekitar, flora dan fauna, waktu, ruang dan bilangan, sifat-sifat dan tingkah laku sesama manusia, tubuh manusia.
3. Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial
Dimaknai sebagai sekelompok masyarakat yang anggotanya merasa satu dengan sesamanya. Organisasi sosial meliputi: kekerabatan, asosiasi dan perkumpulan, sistem kenegaraan, sistem kesatuan hidup, perkumpulan.
4. Sistem peralatan hidup dan teknologi
Teknologi di sini dimaknai sebagai jumlah keseluruhan teknik yang dimiliki oleh para anggota suatu masyarakat, meliputi keseluruhan cara bertindak dan berbuat dalam hubungannya dengan pengumpulan bahan-bahan mentah, pemrosesan bahan-bahan itu untuk dibuat menjadi alat kerja, penyimpanan, pakaian, perumahan, alat transportasi dan kebutuhan lain yang berupa benda material. Unsur teknologi yang paling menonjol adalah kebudayaan fisik yang meliputi, alat-alat produksi, senjata, wadah, makanan dan minuman, pakaian dan perhiasan, tempat berlindung dan perumahan serta alat-alat transportasi.
5. Sistem mata pencaharian hidup
Ini merupakan segala usaha manusia untuk mendapatkan barang dan jasa yang dibutuhkan. Sistem ekonomi ini meliputi, berburu dan mengumpulkan makanan, bercocok tanam, peternakan, perikanan, dan perdagangan.
6. Sistem religi
Perpaduan antara keyakinan dan praktek keagamaan yang berhubungan dengan hal-hal suci dan tidak terjangkau oleh akal. Sistem ini meliputi, sistem kepercayaan, sistem nilai dan pandangan hidup, komunikasi keagamaan, dan upacara keagamaan.
7. Kesenian
Kesenian dapat dimaknai sebagai segala hasrat manusia terhadap keindahan. Bentuk keindahan yang beraneka ragam itu timbul dari imajinasi kreatif yang dapat memberikan kepuasan batin bagi manusia. Pemetaan bentuk kesenian dapat terbagi menjadi tiga garis besar, yaitu; seni rupa, seni suara dan seni tari.
sumber : https://www.era.id/play/98Uybl-mengenal-7-unsur-kebudayaan-universal
5.Wujud Kebudayaan
1. Wujud kebudayaan sebagai sistem ide
Contoh: Aturan atau norma sopan santun dalam bertutur kata kepada orang yang lebih tua, aturan bertamu di rumah orang lain. Contoh wujud konkretnya terdapat di dalam undang-undang atau aturan tertulis
2. Wujud kebudayaan sebagai sistem aktivitas
Contoh: Budaya upacara perkawinan, proses pemilihan pemimpin, atau kampanye partai yang dikategorikan sebagai wujud kebudayaan yang berupa aktivitas individu.
3. Wujud kebudayaan sebagai sistem artefak
Contoh: Wayang golek dari Jawa, kain ulos dari Batak, songket dari Padang, ataupun sebuah mahar berupa barang yang harus diberikan dalam upacara adat perkawinan.
Sumber : https://www.era.id/play/BoU9K0-3-wujud-kebudayaan
6. Orientasi Nilai Budaya
Kluckhohn dalam Pelly (1994) mengemukakan bahwa nilai budaya merupakan sebuah konsep beruanglingkup luas yang hidup dalam alam fikiran sebahagian besar warga suatu masyarakat, mengenai apa yang paling berharga dalam hidup. Rangkaian konsep itu satu sama lain saling berkaitan dan merupakan sebuah sistem nilai – nilai budaya.
Secara fungsional sistem nilai ini mendorong individu untuk berperilaku seperti apa yang ditentukan. Mereka percaya, bahwa hanya dengan berperilaku seperti itu mereka akan berhasil (Kahl, dalam Pelly:1994). Sistem nilai itu menjadi pedoman yang melekat erat secara emosional pada diri seseorang atau sekumpulan orang, malah merupakan tujuan hidup yang diperjuangkan. Oleh karena itu, merubah sistem nilai manusia tidaklah mudah, dibutuhkan waktu. Sebab, nilai – nilai tersebut merupakan wujud ideal dari lingkungan sosialnya. Dapat pula dikatakan bahwa sistem nilai budaya suatu masyarakat merupakan wujud konsepsional dari kebudayaan mereka, yang seolah – olah berada diluar dan di atas para individu warga masyarakat itu.
Ada lima masalah pokok kehidupan manusia dalam setiap kebudayaan yang dapat ditemukan secara universal. Menurut Kluckhohn dalam Pelly (1994) kelima masalah pokok tersebut adalah: (1) masalah hakekat hidup, (2) hakekat kerja atau karya manusia, (3) hakekat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu, (4) hakekat hubungan manusia dengan alam sekitar, dan (5) hakekat dari hubungan manusia dengan manusia sesamanya.
Berbagai kebudayaan mengkonsepsikan masalah universal ini dengan berbagai variasi yang berbeda – beda. Seperti masalah pertama, yaitu mengenai hakekat hidup manusia. Dalam banyak kebudayaan yang dipengaruhi oleh agama Budha misalnya, menganggap hidup itu buruk dan menyedihkan. Oleh karena itu pola kehidupan masyarakatnya berusaha untuk memadamkan hidup itu guna mendapatkan nirwana, dan mengenyampingkan segala tindakan yang dapat menambah rangkaian hidup kembali (samsara) (Koentjaraningrat, 1986:10). Pandangan seperti ini sangat mempengaruhi wawasan dan makna kehidupan itu secara keseluruhan. Sebaliknya banyak kebudayaan yang berpendapat bahwa hidup itu baik. Tentu konsep – konsep kebudayaan yang berbeda ini berpengaruh pula pada sikap dan wawasan mereka.
Masalah kedua mengenai hakekat kerja atau karya dalam kehidupan. Ada kebudayaan yang memandang bahwa kerja itu sebagai usaha untuk kelangsungan hidup (survive) semata. Kelompok ini kurang tertarik kepada kerja keras. Akan tetapi ada juga yang menganggap kerja untuk mendapatkan status, jabatan dan kehormatan. Namun, ada yang berpendapat bahwa kerja untuk mempertinggi prestasi. Mereka ini berorientasi kepada prestasi bukan kepada status.
Masalah ketiga mengenai orientasi manusia terhadap waktu. Ada budaya yang memandang penting masa lampau, tetapi ada yang melihat masa kini sebagai focus usaha dalam perjuangannya. Sebaliknya ada yang jauh melihat kedepan. Pandangan yang berbeda dalam dimensi waktu ini sangat mempengaruhi perencanaan hidup masyarakatnya.
Masalah keempat berkaitan dengan kedudukan fungsional manusia terhadap alam. Ada yang percaya bahwa alam itu dahsyat dan mengenai kehidupan manusia. Sebaliknya ada yang menganggap alam sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa untuk dikuasai manusia. Akan tetapi, ada juga kebudayaan ingin mencari harmoni dan keselarasan dengan alam. Cara pandang ini akan berpengaruh terhadap pola aktivitas masyarakatnya.
Masalah kelima menyangkut hubungan antar manusia. Dalam banyak kebudayaan hubungan ini tampak dalam bentuk orientasi berfikir, cara bermusyawarah, mengambil keputusan dan bertindak. Kebudayaan yang menekankan hubungan horizontal (koleteral) antar individu, cenderung untuk mementingkan hak azasi, kemerdekaan dan kemandirian seperti terlihat dalam masyarakat – masyarakat eligaterian. Sebaliknya kebudayaan yang menekankan hubungan vertical cenderung untuk mengembangkan orientasi keatas (kepada senioritas, penguasa atau pemimpin). Orientasi ini banyak terdapat dalam masyarakat paternalistic (kebapaan). Tentu saja pandangan ini sangat mempengaruhi proses dinamika dan mobilitas social masyarakatnya.
Inti permasalahan disini seperti yang dikemukakan oleh Manan dalam Pelly (1994) adalah siapa yang harus mengambil keputusan. Sebaiknya dalam system hubungan vertical keputusan dibuat oleh atasan (senior) untuk semua orang. Tetapi dalam masyarakat yang mementingkan kemandirian individual, maka keputusan dibuat dan diarahkan kepada masing – masing individu.
sumber : https://irwanzulkifli.wordpress.com/2013/11/19/orientasi-nilai-budaya/
7.Perubahan Kebudayaan
Perubahan sosial merupakan bagiandari perubahan budaya. Perubahan budaya meliputi perubahan dalam bidangkesenian, teknologi, ilmu pengetahuan, dan lain sebagainya yang merupakan wujud dari suatu budaya. Perubahan budaya lebih luas daripada perubahan social. Perubahanbudaya tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat sehari-hari. Namun,perubahan budaya tidak mempengaruhi sistem sosial. Misalnya perubahan model
pakaian dan perubahan pada tari-tarian tidak akan mengubah sistem sosial.
Perubahan budaya berkaitan dengan
penerimaan cara-cara baru atau penialain dari cara suatu masyarakat dalam
memenuhi kebutuhannya.
Faktor yang menyebabkan terjadinya
perubahan budaya antara lain:
A. Faktor internal
a. Faktor demografi
Bertambah atau berkurangnya penduduk
suatu masyarakat secara langsung atau tidak langsung akan memengaruhi pola
kehidupan masyarakat tersebut. b. Pertentangan antargolongan dalam masyarakat
Generasi muda yang dinamis biasanya
cepat meniru budaya baru dari luar. Sebaliknya generasi tua tidak setuju dengan
unsur-unsur baru itu. Inilah yang dikenal dengan pertentangan antargenerasi.
c. Revolusi
Perubahan budaya dapat terjadi
karena suatu revolusi sosial. Bidang-bidang yang biasanya mengalami perubahan budaya
karena revolusi sosial adalah bidang politik, struktur kelas sosial, atau
ideologi.
d. Penemuan baru
Perubahan budaya dapat berasal dari adanya
inovasi. Inovasi adalah proses sosial budaya yang menerima unsur-unsur
kebudayaan baru dan mengesampingkan cara-cara lama yang telah melembaga.
B. Faktor eksternal
a) Faktor lingkungan alam
Perubahan lingkungan alam dapat
menyebabkan terjadinya perubahan sosial budaya. Sejarah peradaban manusia
membuktikan bahwa banyak bangsa pemburu-peramu menjadi petani menetap karena
sumber alamnya berkurang dan tidak mencukupi lagi untuk kehidupan sehari-hari.
Bencana alam menimbulkan perubahan budaya dalam masyarakat.
b)Kontak secara langsung
Kontak langsung antarkebudayaan yang
berbeda menyebabkan terjadinya pengaruh timbal balik. Misalnya kontak langsung
yang terjadi antara dua pedagang India dan pedagang Nusantara menyebabkan
masyarakat mengenal dan menganut agama dan kebudayaan Hindu atau Budha.
c)Kontak secara tidak langsung
Kontak tidak langsung dengan budaya
lain dapat melalui media massa, baik media cetak maupun media elektronik.
d)Peperangan
Peperangan akan menyebabkan pengaruh
negatif terhadap sebuah aspek kehidupan masyarakat. Misalnya, perang Irak yang
membawa derita dan trauma berkepanjangan bagi rakyat Irak.
Sumber : https://brainly.co.id/tugas/2445781
8.Kaitan Manusia Dan Kebudayaan
Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian – kejadian yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa.
Kebudayaan berasal dari kata budaya yang berarti hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Definisi Kebudyaan itu sendiri adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Namun kebudayaan juga dapat kita nikmati dengan panca indera kita. Lagu, tari, dan bahasa merupakan salah satu bentuk kebudayaan yang dapat kita rasakan.
Secara sederhana hubungan antara manusia dengan kebudayaan ketika manusia sebagai perilaku kebudayaan,dan kebudayaan tersebut merupakan objek yang dilaksanakan sehari-hari oleh manusia
Di dunia sosiologi manusia dengan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal,maksudnya walaupun keduanya berbeda tetapi merupakan satu kesatuan yang butuh,ketika manusia menciptakan kebudayaan,dan kebudayaan itu tercipta oleh manusia.
- Contoh-Contoh Hubungan Antara Manusia dengan Kebudayaan
Contoh: Adat-istiadat melamar di Lampung dan Minangkabau. Di Minangkabau biasanya pihak permpuan yang melamar sedangkan di Lampung, pihak laki-laki yang melamar.
2) Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda ( urban dan rural ways of life)
Contoh: Perbedaan anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak yang dibesarkan di desa. Anak kota bersikap lebih terbuka dan berani untuk menonjolkan diri di antara teman-temannya sedangkan seorang anak desa lebih mempunyai sikap percaya pada diri sendiri dan sikap menilai ( sense of value )
3) Kebudayaan-kebudayaan khusus kelas sosial
Di masyarakat dapat dijumpai lapisan sosial yang kita kenal, ada lapisan sosial tinggi, rendah dan menengah. Misalnya cara berpakaian, etiket, pergaulan, bahasa sehari-hari dan cara mengisi waktu senggang. Masing-masing kelas mempunyai kebudayaan yang tidak sama, menghasilkan kepribadian yang tersendiri pula pada setiap individu.
4) Kebudayaan khusus atas dasar agama
Adanya berbagai masalah di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang berbeda-beda di kalangan umatnya.
5) Kebudayaan berdasarkan profesi
Misalnya: kepribadian seorang dokter berbeda dengan kepribadian seorang pengacara dan itu semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara mereka bergaul. Contoh lain seorang militer mempunyai kepribadian yang sangat erat hubungan dengan tugas-tugasnya. Keluarganya juga sudah biasa berpindah tempat tinggal.
sumber : https://parkjiyoung.wordpress.com/2013/01/07/hubungan-manusia-dan-kebudayaan/
Komentar
Posting Komentar